Mobil murah dan irit bahan bakar serta multifungsi

Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mobil murah dan irit bahan bakar serta multifungsi

Pengembangan mobil nasional (mobnas) murah di kisaran Rp55-60 juta selama ini terganjal oleh citra merek. Meski secara teknologi bisa bersaing, mobnas masih kalah dalam hal merek. Masyarakat lebih percaya pada merek-merek mobil ternama yang masuk ke Indonesia lewat ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek).
mobil murah dan irit

GEA berasal dari kata “Gulirkan Energi Alternatif”. Alasan penamaan ini karena mesinnya bisa menggunakan bahan bakar bensin premium dan bahan bakar gas.
Mesinnya dibuat oleh BPPT dan casing mobil oleh PT INKA Madiun.
Mobil ini sudah diperkenalkan kepada publik saat Jakarta International Expo (JiExpo) 2008, tetapi belum ada pemasaran skala besar. Sebab, sampai saat ini mobil tersebut masih dalam proses pengujian.  Pengujian pertama pernah dilakukan dengan rute Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, dan Magetan sejauh 10.000 km. Hasilnya, mobil dapat melaju dengan kecepatan masksimal 85km/jam dan dapat berjalan pada jalan menanjak, seperti di Sarangan. Apabila proses pengujian sudah selesai, rencananya mobil itu siap dipasarkan dengan harga Rp45—50 juta per unit.

Proyek mobil nasional berharga murah terus berusaha diluncurkan, meski proyek serupa juga berulang kali gagal di masa lalu. Kali ini mobil nasional Gea yang diproduksi PT Industri Kereta Api (INKA) yang semula berkisar Rp55 juta diusulkan bisa dapat diskon pajak. Sehingga harganya lebih murah.
mobil serbaguna hemat dan irit buatan indonesia

Mobnas yang satu ini masuk kategori city car berdemensi 3.320×1.490×1.640 mm dengan wheelbase 1.965 mm. Mesinnya 650 cc dan mampu melaju hingga kecepatan 85 km/jam dengan sistem pembakarannya injeksi EFI dengan penggerak roda depan.

Kabarnya bahan bakarnya sangat hemat.Mengomentari itu, Ketua Umum Asianusa, Ibnu Susilo kepada Republika mengatakan, dalam sejarahnya kehadiran Mobnas memang belum berhasil tampil di pasar mobil secara nasional. "Kita tidak perlu pesimistis dengan keadaan Mobnas yang selalu gagal di pasaran selama ini," ujarnya. Dengan keinginan gigih dari para produsen Mobnas, saat ini sedikit banyak telah bertahan dengan menjual hasil karyanya. Sebelum GEA, perusahaan yang dinaungi Asianusa, PT Fin Komodo Teknologi (FEN), berhasil membuat Mobil Komodo di tahun 2009, yang telah dipasarkan diseluruh Tanah Air hingga saat ini. Ibnu yang juga sebagai CEO dari PT FEN mengungkapkan hasil kerja keras perusahaannya menghadirkan mobil Komodo. "Mobil ini adalah hasil karya para teknisi dan modal dari anak Indonesia," ungkapnya.



mobil pengganti bajai dengan bahan bakar bensin dan gas


Mobil Tawon diciptakan oleh produsen gas pertama di Indonesia, PT Super Gasindo Jaya, dengan sumber bahan bakar bensin dan gas. Penciptanya merencanakan mobil tersebut untuk menggantikan bajaj. Bisa dibilang lebih bagus. Namun, untuk dijual secara komersial apalagi dengan harga Rp48 juta, tidak menjamin mobil ini bisa diterima pasar.
mobil hasil karya anak-anak SMK

Sesuai namanya, mobil ini adalah hasil karya anak-anak SMK 1 Singosari Malang.
Kendaraan ini berjenis MPV. Siapa sangka mobil hasil karya anak SMK yang notabene masih berumur 16—17 tahun ini begitu sempurna, melebihi produk mobil nasional pabrikan lainnya. Meskipun mesinnya masih menggunakan mesin eks Timor 1.500 cc, itu tidak menjadi masalah. Sebab, mesin bisa diganti dengan mesin berkapasitas lebih besar dengan komponen lokal yang tinggi. Dengan demikian, dijamin harga jualnya pun akan terjangkau.

mobil komodo mobil unik dengan harga 60 juta
Mobil Komodo dikembangkan oleh PT Fin Komodo Teknologi. Mobil Komodo telah dipesan oleh 15 negara dan laku 60 buah selama pameran berlangsung. Mobil Komodo dijual dengan harga Rp60 juta per unit.
Mobil Komodo adalah kendaraan of-froad jenis Cruiser asli Indonesia, yang sangat lincah dan handal sebagai kendaraan penjelajah. Ibnu selama ini menjual mobil Komodonya berdasarkan pemesanan, setiap tahun sekitar 100unit mobil Komodo berhasil terjual.

Selain Komodo, ada juga Mobnas bernama Tawon. Mobil berkapasitas mesin 650 cc ini diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya (Auto-gas) dengan pusat produksi di Rangkasbitung, Kabupaten Tangerang, Banten. Direktur Penjualan PT Auto-gas, Dewa Yuniardi, mengatakan, mobil Tawon ini memiliki peluang pasar yang potensial.

Kendaraan Fin Komodo yang sebelumnya tidak ada aturan spesifik yang mengatur PPNBM, sekarang malahan dikenaan PPN-BM 60%, apa sebenarnya maksud dari PP tersebut ? Karena PP tersebut jelas-jelas akan membunuh embrio mobil nasional karya anak bangsa yang saat ini baru tumbuh dan berusia balita.

Mohon bantuan dan dukungan dari segenap Rakyat Indonesia, serta pejabat-pejabat terkait agar dapat mengklarifikasi pemasalahan kami tersebut. Beberapa pihak terkait sudah kami hubungi dan kami jelaskan duduk persoalannya

sejumlah proyek mobil nasional yang sebelumnya diluncurkan dan gagal, antara lain, Timor dan Maleo. kbc5

Sumber:
http://mobnasgea.blogspot.co.id/
http://binaswadaya.org/bs3/mobil-buatan-asli-indonesia/

Post a Comment

0 Comments