Ford Motor Indonesia berhenti operasi

Ford Motor Indonesia berhenti operasi. Tentu hal ini menggelisahkan pengguna Ford di Tanah Air. Apa kabar mobil mereka tahun depan? Bagaimana servis dan suku cadang?
PT Ford Motor Indonesia (FMI) resmi mengumumkan akan berhenti beroperasi di Indonesia mulai paruh kedua tahun ini. Penutupan ini dkabarkan FMI pada tanggal (25/1/2016). Menurut juru bicara Ford Asia Pasifik, sebagaimana dikutip Reuters, alasan dibalik Ford Motor Indonesia berhenti operasi adalah karena dua faktor: minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan.

Menurut data Gaikindo, wholesale Ford sepanjang 2015 mencapai angka 4.986 unit. Di Indonesia, mereka meniagakan Fiesta, EcoSport, Escape, Everest, dan Focus. Dari model tersebut, EcoSport berkontribusi paling besar dengan 2.713 unit. 

Jumlah ini turun lebih dari 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2014, Ford Indonesia berhasil menjual sebanyak 12.008 unit kendaraan. Semua didatangkan secara import.

sumber: http://ford.co.id/

Data Gaikindo menyebutkan bahwa PT FMI membukukanwholesale sebanyak 6.103 unit sepanjang tahun lalu. Dari sekian model yang ada, EcoSport mendominasi dengan angka 3.331 unit. Sedangkan tiga mobil terlaris Ford di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah Focus Trend 1,6 liter (4.954 unit), EcoSport (2.713 unit), dan Ranger (1.315 unit).

Ford Motor Indonesia berhenti operasi mengikuti jejak PT General Motors Indonesia dan Proton Edar Indonesia

Sumber: http://chevrolet.co.id/

PT General Motors Indonesia memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksinya di pabrik Bekasi, yang dilakukan pada akhir Juni. Keputusan ini tak terlepas dari performa buruk Chevrolet Spin di segmen LMPV.

Bahkan saat itu, Executive Vice President GM, Stefan Jacoby, yang bertanggung jawab di pasar Amerika, Eropa, dan Tiongkok mengakui bahwa pihaknya telah mengambil keputusan yang tidak tepat, alias salah strategi. 

GM Indonesia akan beralih dari produsen mobil Chevrolet menjadi distributor saja. GM Indonesia mengklaim tetap akan memasarkan dan memberikan layanan purnajual kendaraan Chevrolet melalui jaringan dealer resmi.

Soal produksi, GM mengklaim akan bertanggung jawab pada servis dan komponen Chevrolet Spin yang sudah beredar di pasaran. 

Menyangkut kelanjutan investasi GM di Indonesia, General Motors mengklaim tetap optimistis dengan pasar Indonesia. Optimisme itu ditunjukkan lewat kerja sama antara General Motors, SAIC Motor Corp Ltd, dan Wuling Motors dengan mendirikan perusahaan patungan SAIC-GM-Wuling.

GM dan mitra bisnisnya akan membangun pabrik, memproduksi, dan memasarkan mobil bermerek Wuling di Indonesia dan menargetkan akan mulai berproduksi pada 2017 dan memproduksi 150 ribu unit mobil per tahun dengan nilai investasi sekitar US$ 700 juta. 

Sumber: http://proton-edar.co.id/

Proton berhenti operasi pada November tahun lalu. Keputusan ini ditandai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran. Sekitar 80 persen karyawan dirumahkan. Dari 54 karyawan yang ada, kini hanya tersisa 11 karyawan saja. Penjualan mobil produk Malaysia ini memang sangat jeblok di 2015.

Keputusan ini juga berkaitan dengan performa penjualan. Menurut data Gaikindo, wholesale Proton hanya 155 unit per Oktober 2015. Aktivitas distribusi dari pabrik ke dealer hanya terlihat pada Januari, itu pun jumlahnya hanya 63 unit.

Stok Proton dengan jumlah sekira 600 unit masih mangkrak di gudang. Di Indonesia, Proton mengadalkan Saga, Waja, Gen Persona, Persona Elegance, Preve H-Line, Gen2, Neo, Savy, Exora, dan Suprima. Sepanjang tahun ini, stok yang paling banyak adalah model sedan, Saga dan Exora.

Sumber : http://otomotif.liputan6.com/